TRIBUN-VIDEO.COM - Rezim Israel saat ini menghadapi situasi sulit saat terlibat bentrok dengan perlawanan dari Palestina, Hamas.
Gagalnya gencatan senjata secara permanen membuka peluang kembali terbukanya front baru dari selatan Lebanon hingga Golan Suriah dan Yaman.
Kini, rezim Zionis harus menghadapi batalyon Qassam dari sayap militer Hamas, yang memiliki pengetahuan rinci tentang zona perang.
Di sisi lain, mereka juga menghadapi ancaman dari timur dan timur laut, dengan rudal Irak dan Suriah.
Kemudian di utara, pertempuran pecah dengan perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Sementara di arena maritim dihadapkan pada partisipasi aktif Ansarullah, Yaman.
Dikutip dari Parstoday, Yaman berjanji akan menargetkan kapal-kapal Israel dan Amerika Serikat yang memasuki Laut Merah.
Terbaru, mereka menargetkan dua kapal Israel di Bab al-Mandab pada (4/12).
Kapal pertama menjadi sasaran rudal angkatan laut dan kapal kedua menjadi sasaran drone.
"Angkatan bersenjata Yaman, dengan pertolongan Tuhan, melakukan operasi yang menargetkan dua kapal Israel di Bab al-Mandab pagi ini," ujar Ansarullah.
Para pakar menilai, kembalinya Israel ke perang merupakan sebuah kesalahan strategis.
Pasalnya, rezim Zionis saat ini bukan saja terpaksa berperang dengan Hamas dan rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, bahkan di luar Palestina pun telah terbuka sejumlah front baru.
Ketika perang Zionis terhadap Gaza terus berlanjut, maka front-front ini akan semakin aktif.
(Tribun-Video.com)
https://parstoday.ir/id/news/middle_e...
Host: Tini Afshin
VP: Adam Sukmana
#yaman #lebanon #israel